Ambon,iNewsutama.com – Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Seram Bersatu (PB-AMSB) Maluku mendesak Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah untuk segera mempercepat proses rekonsiliasi damai pasca konflik antara Negeri Sawai dan Negeri Masihulan di Kecamatan Seram Utara, Teluk Dalam.
Ketua PB-AMSB Maluku, Abuhari Boeng, menyampaikan keprihatinannya atas lambannya penanganan distribusi bantuan sosial oleh pemerintah daerah kepada masyarakat terdampak, termasuk Negeri Olong dan Rumah Olat yang juga merasakan imbas dari konflik tersebut.
"Distribusi bantuan yang dilakukan oleh Pemprov Maluku dan Pemkab Maluku Tengah belum maksimal. Pemerintah harus melihat langsung kondisi di lapangan. Ini menyangkut kemanusiaan," ujar Boeng saat memberikan keterangan pers di Kota Ambon, Rabu (23/04/2025).
Boeng yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda Seram Utara menyoroti kendala pengiriman bantuan yang tidak bisa dilakukan melalui jalur darat ke Negeri Sawai dan Olong. Akibatnya, bantuan harus dimobilisasi melalui jalur laut yang berisiko tinggi karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
“Ini memunculkan persoalan baru. Masyarakat jadi bertanya-tanya, apakah kondisi keamanan pasca-konflik benar-benar sudah stabil? Terlebih lagi, banyak akun media sosial palsu yang menyebarkan informasi provokatif,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan tidak efektifnya keberadaan aparat keamanan yang bersiaga, namun jalur distribusi darat tetap tidak dapat digunakan. Boeng menekankan pentingnya koordinasi antara Pemda dan aparat keamanan dalam memastikan pengiriman bantuan berjalan lancar dan aman.
“Pemerintah harus mengambil langkah tegas. Koordinasi dengan aparat keamanan mutlak diperlukan untuk mengawal distribusi bantuan kepada saudara-saudara kita di Sawai dan Olong. Ini bagian dari semangat kebersamaan dalam upaya rekonsiliasi antar-negeri,” imbuhnya.
PB-AMSB Maluku menyatakan dukungan penuh terhadap proses rekonsiliasi damai antara Negeri Sawai, Olong, dan Masihulan. Boeng menekankan bahwa upaya menjaga hubungan orang basudara harus menjadi prioritas agar masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal dan damai.(Rus)
