Ambon, inews Utama.com – Pemerintah Kota Ambon kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun komunikasi yang terbuka dan responsif dengan masyarakat melalui program Walikota dan Wakil Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR). Program yang digelar rutin setiap Jumat pagi di halaman Kantor Walikota Ambon ini menjadi wadah bagi warga untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemerintah kota.
Kegiatan WAJAR yang digelar pada Jumat (11/4) disambut antusias oleh ratusan warga dari berbagai wilayah di Kota Ambon. Mereka datang dengan semangat untuk menyampaikan keluhan, masukan, dan harapan kepada Walikota Ambon Bodewin Wattimena, Wakil Walikota Elly Toisuta, Sekretaris Kota Robby Sapulette, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam suasana dialog yang terbuka, berbagai persoalan disampaikan oleh masyarakat, mulai dari masalah banjir rob, sengketa tanah, pelayanan sosial, hingga distribusi bantuan. Salah satu warga dari kawasan Kuda Mati, misalnya, mengungkapkan belum diterimanya bantuan sosial meski tergolong sebagai keluarga kurang mampu. Sementara itu, warga dari Passo menyuarakan kekhawatiran terkait klaim tanah adat oleh pihak asing yang menyulitkan proses sertifikasi lahan. Keluhan lain juga muncul terkait dampak pembangunan infrastruktur kota yang dinilai merugikan warga sekitar.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Bodewin Wattimena menegaskan bahwa setiap aspirasi yang disampaikan akan ditindaklanjuti secara serius. Ia juga menyampaikan perlunya reformasi dalam pelayanan air bersih yang selama ini dikelola oleh PT DSA. Menurutnya, Pemkot Ambon tengah menyiapkan langkah untuk mengambil alih pengelolaan agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih adil dan profesional.
Tak hanya itu, Walikota juga menyoroti lambannya penyelesaian konflik pengangkatan raja di beberapa negeri adat yang masih terhambat oleh konflik internal badan saniri. “Kami akan evaluasi dan ambil langkah tegas jika tidak ada progres nyata,” ujar Wattimena.
Program WAJAR tidak hanya menjadi media penyampaian keluhan, tetapi juga menjadi ruang kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah dalam merumuskan solusi atas berbagai persoalan. Dengan semangat keterbukaan, transparansi, dan dialog, program ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik serta mendorong terwujudnya Ambon yang lebih inklusif, partisipatif, dan berkeadilan.
Melalui inisiatif ini, Pemerintah Kota Ambon membuktikan bahwa mendengar suara rakyat bukan hanya slogan, melainkan komitmen nyata dalam membangun kota yang berkelanjutan.(***R)